Proses identifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 49, Solo, akan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah.
"Jenazah orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di GBIS Kepunton akan dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk proses identifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Djihartono, di Semarang, Ahad.
Kombes Djihartono mengatakan, proses identifikasi tersebut untuk memastikan identitas pelaku bom bunuh diri yang mengalami luka parah pada bagian perut tersebut.
"Bagian wajah pelaku dalam keadaan utuh sehingga diharapkan proses identifikasi tidak mengalami kesulitan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon dalam perjalanan menuju Solo.
Pria pelaku bom bunuh diri diperkirakan berusia antara 20-30 tahun, mengenakan kemeja krem, celana panjang hitam, topi serta berkaca mata.
Ledakan yang menewaskan seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri dan belum diketahui identitasnya terjadi di GBIS Kepunton Solo pada Minggu (25/9) sekitar pukul 10.55 WIB.
Bom bunuh diri yang diledakkan pelaku usai kebaktian kedua itu juga melukai 10 emaat gereja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr Oen dan seorang dirawat di RS Brayat Minulyo Surakarta.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima laporan tentang kejadian ini dan kemudian menyampaikan keprihatinannya. "Presiden telah minta aparat keamanan untu menyelidiki kasus ini," kata Staf Khusus Kepresidenan Daniel Sparingga. Menko Polhukam Djoko Suyanto juga mengecam aksi pemboman ini.
"Jenazah orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di GBIS Kepunton akan dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk proses identifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Djihartono, di Semarang, Ahad.
Kombes Djihartono mengatakan, proses identifikasi tersebut untuk memastikan identitas pelaku bom bunuh diri yang mengalami luka parah pada bagian perut tersebut.
"Bagian wajah pelaku dalam keadaan utuh sehingga diharapkan proses identifikasi tidak mengalami kesulitan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon dalam perjalanan menuju Solo.
Pria pelaku bom bunuh diri diperkirakan berusia antara 20-30 tahun, mengenakan kemeja krem, celana panjang hitam, topi serta berkaca mata.
Ledakan yang menewaskan seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri dan belum diketahui identitasnya terjadi di GBIS Kepunton Solo pada Minggu (25/9) sekitar pukul 10.55 WIB.
Bom bunuh diri yang diledakkan pelaku usai kebaktian kedua itu juga melukai 10 emaat gereja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr Oen dan seorang dirawat di RS Brayat Minulyo Surakarta.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima laporan tentang kejadian ini dan kemudian menyampaikan keprihatinannya. "Presiden telah minta aparat keamanan untu menyelidiki kasus ini," kata Staf Khusus Kepresidenan Daniel Sparingga. Menko Polhukam Djoko Suyanto juga mengecam aksi pemboman ini.
0 komentar:
Posting Komentar